Pages

Labels

slide

29 November 2013

No Smoking : Tidak Merokok Karena Allah (Resensi Buku)

Identitas Buku

Judul Buku                  : No Smoking : Tidak Merokok Karena Allah
Penulis                         : Syaikh Muhammad Jamil Zainu
Penerbit                       : Media Hidayah
Tahun Terbit                : 2003
Kota Terbit                  : Yogyakarta
Jumlah Halaman          : 104 Halaman

sumber gamba :
 http://gugundesign.wordpress.com
Merokok merupakan tindakan yang sudah dianggap wajar oleh masyarakat dunia, pada zaman ini. Bahkan pada beberapa kasus ditemukan bahwa rokok dijadikan sebagai sebuah indikator kedewasaan. Seseorang akan merasa lebih “dewasa” ketika sudah biasa merokok.
Hal ini tentunya menjadi sebuah ironi. Rokok yang pada hakikatnya mengandung bahan-bahan kimia berbahaya bagi tubuh, justru menghisapnya menjadi hal yang seakan dibanggakan. Jika demikian, apakah berarti dewasa itu identik dengan merusak diri sendiri? Padahal Allah melarang hal tersebut, sebagaimana firman-Nya :
“Janganlah kalian campakkan diri kalian dalam kehancuran” (QS Al-Baqoroh : 195)
Fenomena rokok yang sudah dianggap sebagai kebiasaan dan kewajaran ini, menjadi salah satu permasalahan yang dibahas Syaikh Muhammad Jamil dalam bukunya “No Smoking : Tidak Merokok Karena Allah”. Dalam buku tersebut, Syaikh Muhammad Jamil memberikan penjelasan kepada para pembaca mengenai bahaya rokok dari berbagai aspek, dari mulai kesehatan, ekonomi, sosial sampai dari segi moral.
Bahaya rokok yang ditinjau dari berbagai aspek tersebut, disempurnakan oleh penulis dengan dasar yang kuat, seperti ayat-ayat Al-Qur’an, Hadist Nabi, Hasil penelitian para ahli, sampai pengakuan perokok secara langsung.
Beberapa contoh bahaya rokok yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad Jamil dalam buku “No Smoking : Tidak Merokok Karena Allah” diantaranya ialah :
Dari aspek kesehatan, rokok dapat menyebabkan sebab timbulnya penyakit-penyakit pernapasan hingga kanker. Hal ini dikarenakan rokok mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti nikotin yang ternyata merupakan racun.
Kemudian dari aspek sosial, perokok secara tidak langsung memberikan dampak negatif kepada orang lain, ketika dia sedang merokok. Mengapa? Karena, secara tidak langsung asap rokok yang dihembuskannya terhisap oleh orang lain di dekatnya. Padahal asap rokok yang dihembuskan tersebut memiliki kandungan zat kimia yang lebih berbahaya dibanding yang dihisap.
Dari aspek ekonomi, merokok dapat dikategorikan perbuatan yang mengahmbur-hamburkan uang. Penulis melakukan analogi perhitungan sederhana mengenai biaya yang harus dikeluarkan seseorang untuk membeli rokok dalam setahun. Ternyata, dalam setahun, seorang perokok menghabiskan sekitar 540 juta rupiah, hanya untuk membeli rokok.
Dari berbagai aspek yang disebutkan, dapat disimpulkan bahwa rokok sangat berbahaya dan tingkat bahaya tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan manfaatnya.
Selain mengenai bahaya rokok, dalam buku “No Smoking : Tidak Merokok Karena Allah” tersebut, Syaikh Jamil juga menyebutkan beberapa hasil penelitian mengenai rokok, kemudian pendapat beberapa ulama yang mengharamkan rokok, seperti Syekh Ahmad Kurdi, Syeikh Muhammad Al-Hamid, Syeikh Badruddin Al Husaini Ad Dimasyqi dan ulama-ulama lainnya. Selain itu, diampaikan juga beberapa alternatif mengenai upaya yang dapat dilakukan ketika hendak berhenti merokok, diantaranya seperti : berdo’a kepada Allah, mengganti rokok dengan buah-buahan dan makanan yang baik lainnya dan meminum obat lubidan.
Sebagai penutup, penulis memberikan alternative jawaban dalam menghadapi setiap alasan atau pertanyaan perokok dan juga nasihat bagi para perokok.
Buku ini memberikan penjelasan yang cukup jelas mengenai rokok dan hukum merokok itu tersendiri. Selain itu juga, ukuran buku yang kecil menjadikan buku ini lebih praktis untuk dibawa kemana saja. Hanya saja, bahasa yang digunakan penulis terkesan sangat tegas dan mungkin bagi beberapa orang kurang nyaman dibaca. Selain itu, penulis memakai analogi-analogi dari negara asalnya (Syiria) dalam memberikan contoh kasus yang mungkin kurang sesuai dengan keadaan di Indonesia.
Buku ini sangat cocok sekali bagi yang belum atau bahkan tidak pernah merasakan rokok agar tidak lantas menjadi seorang perokok nantinya. Buku ini juga bisa jadi rujukan bagi para perokok, terutama yang hendak memutuskan untuk berhenti merokok namun masih ragu atau masih bingung bagaimana agar dapat berhenti dari kecanduan rokok/