Pages

Labels

slide

26 November 2014

Dinophysis caudata



Dinoflagellata Penyebab Harmfull Algae Blooms (HABs) : Dinophysis caudata
Fawaz Muhammad Sidiqi I 26020113130084
Ilmu Kelautan B, Universitas Diponegoro

            Plankton merupakan tumbuhan atau hewan laut yang hidupnya melayang, mengapung dan mengambang di dalam air yang kemampuan renangnya kalupun ada sangat terbatas dan dipengaruhi oleh arus. Berdasarkan fungsinya, plankton dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu Fitoplankton, Zooplankton, Bakterioplankton dan Vibrioplankton (Nontji A, 2008).

   Fitoplankton merupakan organisme-tumbuhan mikroskopik yang hidup melayang, mengapung di dalam air dan memiliki gerak yang terbatas. Suatu komunitas fitoplankton biasanya didominasi oleh jenis fitoplankton yang memiliki ukuran lebih kecil dari 10 μm2. Perbandingan nutrien, terutama nitrogen, fofor dan silikat terlarut dan zooplankton merupakan beberapa hal yang menentukan dominasi suatu fitoplankton (Garno YS, 2008). Fitoplankton terdiri dari lima kelas yaitu Bacillarophyceae, Chlorophyceae, Cyanophyceae, Euglenophyceae, Pyrrhophyceae, sedangkan zooplankton terdiri dari tiga kelas, yaitu Rhizopoda, Rotifera dan Crustacea (Amanta, R et al. 2012).

Harmfull Algae Blooms (HABs)
Harmfull Algae Blooms atau sering disingkat HAB merupakan fenomena dimana mikroalga tumbuh secara sangat lebat di laut ataupun di perairan payau, yang menyebabkan kematian pada ikan secara masal, karena memiliki racun (toxin) yang dapat mengkontaminasi makanan bahari dan juga dipersepsikan sebagai pengganggu ekosistem (harmful). HAB merupakan istilah lain yang digunakan untuk menyatakan fenomena redtide di suatu perairan (Kurniawan G, 2008). Beberapa spesies yang dapat menyebabkan HAB ialah Ceratium fucus, Ceratium tripos dan Dinophysis caudata (Aunurohim et al., 2008).

Dinophysis caudata
            Dinophysis caudata merupakan salah satu spesies yang termasuk ke dalam kelas Dinophyceae. Berdasarkan data monitoring Dinas Kelautan dan Perikanan tahun 2006, spesies Dinophysis caudate termasuk dalam spesies yang berpotensi menyebabkan HAB tepatnya di perairan Sidoarjo. Selain itu, spesies ini juga merupakan spesies yang bersifat toksik dari kelompok dinoflagellata.

Klasifikasi Dinophysis caudata ialah sebagai berikut :
Kingdom         : Protista
Divisi               : Dinophyta
Kelas               : Dinophyceae
Ordo                : Dinophysiales
Genus              : Dinophysis
Spesies            : Dinophysis caudata



Figure 1. Dinophysis caudata, living cell
Figure 2. D. caudata, scanning electron microscope (SEM) image.

D. caudata memiliki ukuran panjang antara 70 sampai dengan 170 µm dan lebar 37 sampai dengan 50 µm. Dinophysis caudate merupakan dinoflgellata yang uniseluler thecate dengan bentuk sel yang laterally compressed, memiliki bentuk hypotheca yang besar dan epitheca yang kecil. Umumnya memiliki 19 plates, mayoritas terdiri atas empat plates pada hypotheca, enam plates pada epitheca, empat plates pada cingulum dan lima plates pada sulcus. Selain pada hypotheca, di semua tempat plates ini tidak terlihat.

Pada bagian cingulum dan sulcus terdapat ekstensi yang transparan di kedua sisi yang disebut lists, yang berukuran lebih kecil di bagian cingulum dan berkembang di bagian sulcus. Sulcal lists umumnya memiliki tiga buah ribs dan sulcal list bagian kiri memiliki ukuran yang terbesar dibandingkan dengan yang lain. Sulcal lists merupakan salah satu bagian identifikasi pada tahapan genus. Sedangkan anterior cingular lists, berbentuk sorong dan merupakan tempat disembunyikannya ephiteca dalam pandangan lateral view pada suatu sel.

Bagian yang memiliki ukuran paling lebar biasanya berada pada bagian tengah, atau pada bagian ketiga dari sulcal list. Bagian dorsal dari selnya berbentuk cembung, sedangkan bagian ventralnya berbentuk lurus. Secara garis besar, morfologi dari D. caudata memiliki variabel yang bervariasi. Setidaknya terdapat 12 variasi dan bentuk yang berbeda yang telah dideskripsikan dari berbagai tingkatan variasi validitas dan juga taksonomi. Berbagai jenis variasi terkarakterisasi dengan panjangnya ukuran finger, seperti posterior extension yang berakhir dengan ujung yang runcing. 

Habitat dan Distribusi
Dinophysis caudata merupakan spesies yang ditemukan hampir di seluruh bagian bumi baik di daerah tropis maupun di daerah subtropis, kebanyakan berada di daerah estuarin dan perairan pantai. Namun bisa jadi spesies ini ditemukan di luar perairan hangat misalnya di perairan Norwegia, karena pengaruh transportasi arus.

Reproduksi
Secara umum, fitoplankton dapat bereproduksi secara seksual dan asesksual. Hanya saja, kelimpahan spesies mayoritas disebabkan oleh reproduksi secara seksual, karena ketika pengopian DNA dilakukan oleh induk kepada anak, maka hasil dari pengopian tersebut dapat diteruskan oleh sang anak kepada keturunan selanjutnya melalui pengopian DNA juga (Kurniawan G, 2008).
Menurut Reguera dan coworker (2007) perbedaan secara morfologi dari D. diegensis merupakan fase dimorphic sexual dari D. caudata. Selain itu, beberapa  juga menjelaskan bahwa morfologi dari spesies D. caudata merupakan salah satu tahapan dalam siklus hidup, sehingga dapat menjelaskan mengenai variabilitas morfologi. 

Toksisitas
D. caudata merupakan spesies yang bersifat toksik, bahkan beberapa strain dapat meneghasilkan dinophysistoxin, PTX-2 (pectenotoxin) atau asam okadaic, yang semuanya dapat berpotensi sebagai Diarrhetic Shelllfish Poisioning (DSP) pada manusia dan juga dapat membunuh ikan besar.



Daftar Pustaka
Amanta, R., Hasan, Z., Rosidah. 2012. Struktur Komunitas Plankton di Situ Patengan Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 3(3) : 193-200.
Aunurohim., Saptarini, D., Yanthi, D. 2008. Fitoplankton penyebab Harmful Algae Blooms (HABs) di Perairan Sidoarjo. Biologi FMIPA. Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Surabaya.
Garno YS. 2011. Kualitas Air dan Dinamika Fitoplankton di Perairan Pulau Harapan. Jurnal Hidrosfir Indonesia. 3(2) : 87-94.
Nontji, A. 2008. Plankton Laut. LIPI Press; Jakarta
Kurniawan, G. 2008. Dalam skripsinya : Studi Ekologi Kista Dinoflagellata Spesies Penyebab HAB (Harmful Algae Bloom) di Sedimen pada Perairan Teluk Jakarta. Insitut Pertanian Bogor; Bogor.

Website :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar