Pages

Labels

slide

6 Oktober 2011

Bersikap reseptif itu penting


Tidak terbantahkan lagi bahwa ada sebuah ketentuan hidup yang kita jalani di Dunia ini tak selamanya seperti apa yang kita harapkan . Terkadang saat kita berfikir sesuatu tentang kebahagiaan ternyata yang kita dapatkan sebuah kesedihan atau bisa jadi sebaliknya. Sebuah syair lagu menerangkan bahwa hidup adalah misteri ilahi nampaknya memang benar adanya sebagaimana pun kita berusaha, tetap kita tidak akan tahu kelak hasilnya seperti apa, karena hanya di tangan Ilahi-lah semua keputusan mengenai hidup ini dan kita harus menerimanya sesuai ataupun tidak sesuai dengan harapan kita. Namun, bukan berarti kita tidak berusaha atau hanya pasrah dengan semua yang kita jalani. Karena usaha kita pun tentunya akan diperhitungkan.
Apabila kita sudah tahu bahwa setiap hasil tak selalu seperti apa yang kita harapkan, sekarang persoalannya adalah kenapa ketika sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan kita yang kita dapatkan kita sering menyesalkan itu terjadi, atau mengeluh, atau bahkan menyalahkan Sang Pencipta mengapa sampai menciptakan hal itu? atau bahkan mungkin kita belum tahu tentang ketentuan itu?
Namun terkadang kita belum sepenuhnya mengerti tentang ketentuan itu. Bisa jadi kita tahu tentang ketentuan itu namun ketika itu terjadi atau tepatnya ketika hasil yang kita dapat tak sesuai dengan harapan kita, sering kali kita memaksakan kehendak kita yang nyatanya tidak sesuai.
 Contoh kasus ketika seorang pelajar bunuh diri akibat tidak lulus UN ada juga ketika seorang guru memiliki suatu program ajar yang diciptakannya sendiri dengan harapan peserta didiknya bisa lebih baik lagi. Namun ternyata program itu tidak sesuai dengan keinginan dan kondisi  peserta didiknya, seringkali guru itu tetap memaksakan program itu, tanpa mendengrkan kesan ataupun saran dari peserta didiknya. yang hasilnya justru membuat prestasi peserta didiknya turun. ada lagi, ketika seorang wakil rakyat yang seakan tuli mendengar setiap saran atau pendapat dari rakyatnya karena menganggap dirinya sudah benar. Dalam hal ini terkadang kita lupa bahwa orang lain itu adalah cermin bagi kita yang dengannya kita bisa mengetahui kelebihan, kekurangan dan kesan kita. Malahan bisa jadi orang lain lebih mengetahui potensi kita dibanding kita sendiri.  Ketika kita sudah menyadari hal itu, agaknya sudah sepantasnya kita bersikap terbuka dengan setiap saran ataupun pendapat yang diberikan seseorang karena bagaimana pun itu, bisa jadi itulah diri kita sebenarnya.
karena memang tidak selamanya apa yang kita harapkan itu terjadi, maka sepantasnya kita bersikap terbuka juga dengan apa yang kita jalani bisa jadi apa yang kita jalani itu lebih baik dari apa yang kita harapkan. Dan memang tidak selamanya, berarti kemungkinan harapan itu terkabul masih ada dan ciptakanlah harapan-harapan yang membuat kita selamat dengannya. Seperti ketika sebuah peribahasa berkata buatlah cita-cita setiinggi langit. Namun, jangan sampai kaki mu meninggalkan bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar