Tidak
terbantahkan lagi bahwa ada sebuah ketentuan hidup yang kita jalani di Dunia
ini tak selamanya seperti apa yang kita harapkan . Terkadang saat kita berfikir
sesuatu tentang kebahagiaan ternyata yang kita dapatkan sebuah kesedihan atau bisa
jadi sebaliknya. Sebuah syair lagu menerangkan bahwa hidup adalah misteri ilahi
nampaknya memang benar adanya sebagaimana pun kita berusaha, tetap kita tidak
akan tahu kelak hasilnya seperti apa, karena hanya di tangan Ilahi-lah semua
keputusan mengenai hidup ini dan kita harus menerimanya sesuai ataupun tidak
sesuai dengan harapan kita. Namun, bukan berarti kita tidak berusaha atau hanya
pasrah dengan semua yang kita jalani. Karena usaha kita pun tentunya akan
diperhitungkan.
Apabila kita
sudah tahu bahwa setiap hasil tak selalu seperti apa yang kita harapkan,
sekarang persoalannya adalah kenapa ketika sesuatu yang tidak sesuai dengan
harapan kita yang kita dapatkan kita sering menyesalkan itu terjadi, atau
mengeluh, atau bahkan menyalahkan Sang Pencipta mengapa sampai menciptakan hal
itu? atau bahkan mungkin kita belum tahu tentang ketentuan itu?
Namun terkadang
kita belum sepenuhnya mengerti tentang ketentuan itu. Bisa jadi kita tahu
tentang ketentuan itu namun ketika itu terjadi atau tepatnya ketika hasil yang kita
dapat tak sesuai dengan harapan kita, sering kali kita memaksakan kehendak kita
yang nyatanya tidak sesuai.
Contoh kasus ketika seorang pelajar bunuh diri akibat
tidak lulus UN ada juga ketika seorang guru memiliki suatu program ajar yang
diciptakannya sendiri dengan harapan peserta didiknya bisa lebih baik lagi. Namun
ternyata program itu tidak sesuai dengan keinginan dan kondisi peserta didiknya, seringkali guru itu tetap
memaksakan program itu, tanpa mendengrkan kesan ataupun saran dari peserta
didiknya. yang hasilnya justru membuat prestasi peserta didiknya turun. ada
lagi, ketika seorang wakil rakyat yang seakan tuli mendengar setiap saran atau
pendapat dari rakyatnya karena menganggap dirinya sudah benar. Dalam hal ini terkadang
kita lupa bahwa orang lain itu adalah cermin bagi kita yang dengannya kita bisa
mengetahui kelebihan, kekurangan dan kesan kita. Malahan bisa jadi orang lain
lebih mengetahui potensi kita dibanding kita sendiri. Ketika kita sudah menyadari hal itu, agaknya
sudah sepantasnya kita bersikap terbuka dengan setiap saran ataupun pendapat
yang diberikan seseorang karena bagaimana pun itu, bisa jadi itulah diri kita
sebenarnya.
karena memang
tidak selamanya apa yang kita harapkan itu terjadi, maka sepantasnya kita
bersikap terbuka juga dengan apa yang kita jalani bisa jadi apa yang kita
jalani itu lebih baik dari apa yang kita harapkan. Dan memang tidak selamanya,
berarti kemungkinan harapan itu terkabul masih ada dan ciptakanlah harapan-harapan
yang membuat kita selamat dengannya. Seperti ketika sebuah peribahasa berkata
buatlah cita-cita setiinggi langit. Namun, jangan sampai kaki mu meninggalkan
bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar