Pages

Labels

slide

8 November 2011

Subhanallah! itu lebih keren..

     Akhi... Ukhti.. tak terbantahkan lagi, jikakini banyak orang-orang sudah lepas kontrol terhadap lisan mereka. Saat ini seringkali kata-kata kasar -semisal (maaf sebelumnya).. anjing, monyet, fuck dsb.- yang tak sepantasnya diucapkan namun dengan fasih terlontar dari lisan sebagian orang. baik itu remaja, orang tua, ikhwan, akhwat, sampai anak-anak bahkan balita pun, kini sudah begitu hafal dengan jata-kata terlarang itu. bagaimana dengan kita akhi.. ukhti..?
     Berbagai alasan muncul mengenai masalah ini. dari mulai sudah terbiasa, pengaruh lingkungan, dsb. yang paling menarik ada yang beranggapan dengan berani berbicara seperti itu, mereka dapat dikategorikan sebagai orang 'keren' benarkah? apakah memang seperti itu 'keren' itu?.
Tentunya, dilihat dari segi nilai kesopanan terhadap manusia pun, itu jauh dari kata baik. dan secara tegas jika dilihat dari segi ajaran Islam, seseorang yang berkata-kata kasar itu, termasuk kedalam kategori murtad tepatnya murtad ucapan.yang membuat orang itu tidak termasuk sebagai muslim lagi Astaghfirullah. bukannnya 'keren', malah murtad. yang mana dengan jelas bahwa selain seorang muslim untuk saat ini, maka tempatnya kelak di neraka. bersediakah?
     Maka ketika ada sebuah peribahasa menyatakan 'mulutmu harimaumu', atau orang arab lebih tegas dengan 'alliasnul kasaef'-lisan bagaikan pedang- nya, maka benarlah ketika lisan itu baik, maka dia akan menjadi kekuatan bagi kita layaknya harimau atau pedang. Sebaliknya, jika kita tak pandai menjaga lisan kita, maka pedang ataupun harimau itulah yang akan menyerang kita.
     Oleh sebab itu, kita selaku makhluk yang berfikir, sudah seharusnya kita sadar bahwa sebaiknya yang kita ucapkan itu baik. sebagaimana yang telah dikatakan Ali bin Abi Thalib ra bahwa lisan itu kriteria manusia, maka jika lisannya baik sudah tentu baik juga orangnya. dan contoh-contoh perkataan yang baik itu diantaranya, ketika kita berkesan tentang sesuatu maka ucapkanlah Subhanallah, atau Astaghfirullah ketika  kita berbuat dosa, bisa juga Innalillahi ketika kita mendapat musibah, dan Alhamdulillah ketika kita mendapat suatu kenikmatan. nampaknya itu lebih 'keren' Akhi wa ukhti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar