Pages

Labels

slide

24 November 2014

Memaknai Cinta Melalui Aksi Nyata




Memaknai Cinta melalui Aksi Nyata
(Kegiatan Sosial PascaLKMMD FPIK Undip 2014 di Desa Mangunharjo)


imageMinggu (19/10), menjadi hari yang istimewa bagi peserta Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa tingkat Dasar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (LKMMD FPIK) 2014 Universitas Diponegoro. Pasalnya, pada hari tersebut mereka baru saja menyelesaikan tugas terakhir dalam LKMMD FPIK 2014 setelah melakukan kegiatan sosial di RW 01 Desa Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Semarang. Kegiatan tersebut juga menjadi syarat terakhir bagi mereka untuk dapat dinyatakan  lulus LKMMD FPIK 2014.

LKMMD merupakan salah satu tingkat dari serangkaian tingkatan kaderisasi yang di gagas oleh Dirjen Perguruan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di Undip sendiri, kegiatan ini direalisasikan oleh BEM Fakultas dan diikuti oleh mahasiswa dari seluruh fakultas yang ada di undip yang lolos seleksi.

Sudah menjadi cirri khas tersendiri, bahwa kegiatan LKMMD oleh BEM FPIK Undip tidak hanya pemberian materi selama tiga hari saja, tetapi juga ada serangkaian kegiatan Pra-Acara dan Pasca-Acara. Salah satu tugas pra-Acara yang diperlu dipenuhi oleh peserta LKMMD FPIK 2014 ialah analisis sosial ekonomi (ansosek) di Desa Mangunharjo, Semarang. Kegiatan ansosek tersebut dilakukan untuk mengetahui kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di desa Mangunharjo dilihat dari berbagai aspek seperti pendidikan, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.

Setelah melakukan analisis mengenai kondisi sosial ekonomi di Desa Mangunharjo, didapat sebuah kesimpulan bahwa problematika terbesar yang dialami oleh mayoritas masyarakat ialah mengenai kebersihan lingkungan. Setelah melakukan diskusi dengan ketua RW setempat dan juga hasil survey lapangan, maka ditentukanlah RW 01 sebagai tempat kegiatan pasca-LKMMD tersebut dengan tiga kegiatan utama, yaitu kerja bakti, pengadaan tempat sampah (bekerja sama dengan Indonesia International World Camp) dan pengadaan peralatan PAUD atau rumah pintar. Kegiatan tersebut kemudian dikemas dalam sebuah kegiatan sosial yang bertemakan “Memaknai Cinta melalui Aksi Nyata”.

Kegiatan sosial ini diikuti oleh hampir seluruh peserta LKMMD FPIK 2014 dan juga warga setempat. Kegiatan diawali dengan kerja bakti di lingkungan sekitar RW 01 Desa Mangunharjo, dari mulai Gerakan Pungut Sampah (GPS), membersihkan sungai-sungai kecil dan juga pembersihan genangan air yang dipenuhi dengan sampah. Setelah itu, dilakukan simbolisasi penyerahan bantuan pengadaan tempat sampah dan perlengkapan PAUD.

Selain warga, kegiatan ini juga dihadiri oleh ketua RW 01 Desa Manguharjo, Semarang. Dalam sambutannya, Pak Bahrun yang merupakan Ketua RW 01 menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh peserta LKMMD FPIK 2014. Selain itu, beliau juga menyampaikan bahwa peranan mahasiswa sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat terutama dalam hal sosialisasi dan advokasi. “Kami (Masyarakat mangunharjo –red) sangat mengharapkan sekali peran serta mahasiswa dalam membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, oleh karena itu satu kata yang dapat saya sampaikan kepada seluruh peserta LKMMD FPIK Undip ini ialah terimakasih” ujar pak Bahrun.

Selain sebagai pemenuhan tugas LKMMD FPIK 2014, kegiatan sosial ini juga menjadi sarana refleksi dan kontemplasi mengenai keadaan masyarakat Indonesia saat ini. Keadaan masyarakat serta kondisi bangsa yang masih memiliki berbagai macam problematika dan kekurangan dianalogikan sebagai “saimpah” yang perlu dibersihkan. “Saya menganalogikan bahwa kondisi bangsa Indonesia saat ini seperti halnya sebuah lahan yang dipenuhi dengan sampah, dibutuhkan lebih banyak lagi orang yang peduli dan bersedia ‘kotor’ untuk dapat membersihkan sampah tersebut dan saya senang, kita telah membuktikan bahwa kita termasuk orang yang peduli itu” ungkap Fawaz selaku Ketua Panitia kegiatan pascaLKMMD FPIK 2014.

Sederhana memang apa yang dilakukan oleh peserta LKMMD FPIK 2014 tersebut, bahkan (mungkin) dampaknya tidak secara signifikan ataupun langsung dirasakan saat ini juga. Hanya saja, kegiatan yang sederhana tersebut menjadi bukti bahwa masih ada orang yang peduli dengan bangsa ini dan siap menginvestasikan jiwa dan raganya untuk kepentingan bangsa. Sudah bukan saatnya lagi hanya mengobral kata cinta (tanah air) namun tidak pernah berbuat apa-apa, kini saatnya mulai memaknai cinta melalui aksi nyata.


image
image
image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar