Pages

Labels

slide

11 Januari 2013

Selalu Nikmati...


Nikmati saja

Masa terakhir di SMA atau tepatnya kelas 12, mungkin bagi sebagian orang menjadi masa-masa yang rumit. Di mana pada masa inilah, seorang pelajar dituntut untuk dapat memilih kemana dia akan benar-benar melangkah untuk masa depannya.
Jika dianalogikan sebuah balapan, di mana masa-masa sebelum SMA merupakan masa latihan mengendarai, dan masa SMA merupakan tingkatan akhir dari lathan tersebut untuk pada akhirnya di akhir tingkatan nanti memilih jenis balapan, arena balapan, tingkatannya, saingannya dan sebagainya.
Selaku seseorang yang (sedang) mengalami masa kelas 12, saya merasa bahwa pada masa ini sebenarnya kita harus dapat memilih berdasarkan konsideran-konsideran yang tepat mengenai cita-cita, mimpi dan harapan. Karena, kalaupun mungkin bisa ketika kuliah nanti kita berpindah jurusan karena merasa kurang cocok misalnya, maka tentunya akan ada dampak negative, baik dari segi komersil ataupun moril.
Selain itu, masa-masa kelas 12 merupakan masa dimana kita dituntut untuk bisa berintrospeksi mengenai bagaimana kita selama belajar di SMA bahkan mungkin SMP. Kita dituntut untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan belajar kita, nilai yang kita capai, kesesuaian belajar dan sebagainya. Namun, yang dirasa paling penting ialah sejauh mana perubahan diri kita, baik dari segi pemahaman, pengetahuan, kemampuan menjalin relasi dan sebagainya.
Namun bagi sebagian orang, kelas 12 mungkin justru menjadi kekuatan tersendiri. Menurut saya hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti sudah siapnya mental untuk menghadapi dunia perkuliahan dan kehidupan setelahnya, sudah disiapkannya dengan matang hal-hal apa saja yang dibutuhkan untuk kuliah nanti, memiliki idelaisme yang kuat yang didukung dengan potensi dan kompetensi atau kemampuan yang "kuat" juga, memiliki gambaran masa depan seperti cita-cita atau mimpi yang jelas, dan sebagainya.

Untuk orang yang memiliki tipe seperti ini, tentunya kelas 12 merupakan masa-masa yang mereka tunggu sebagai salah satu jalan untuk mewujudkan mimpi mereka. Kepercayaan diri mereka bisa jadi sangat tinggi, karena dibarengi dengan kompetensi yang memadai.
Tapi yang jelas, dalam kehidupan ini, kita tidak sepenuhnya berjalan sendiri. Tentunya semua yang terjadi dalam hidup ini sudah di atur oleh Allah swt. bahkan sebelum kita diciptakan. Hanya saja bukan berarti dengan telah diaturnya kehidupan ini lantas menjadi kita malas dan hanya berserah diri tanpa berusaha. Tapi, agaknya ketetapan yang telah Allah buat untuk kehidupan dapat menjadi sarana muhasabah kita, bahwa hidup ini harus senantiasa dinikmati. Karena tugas kita selaku makhluk adalah berusaha dan berdo’a (hadapi), maka setelah keduanya kita jalani langkah terakhir ialah menikmatai hasil yang Alalh tentukan.
Cara yang paling ampuh untuk dapat menkmati ialah dengan memanajemen hati untuk dapat bersyukur atau bersabar pada waktunya (hayati). Kalau kita menganggap sesuatu itu baik, maka bersyukur menjadi cara yang paling efektif agar kebaikan itu terasa nikmat. Tapi, kalau apa yang kiat terima dirasa kurang baik, maka bersabar menjadi kunci agar kita bisa tetap menikmatinya. Hanya saja, Belum tentu yang kita anggap baik itu benar-benar baik untuk kita. Atau bisa jadi sesuatu yang kita anggap buruk, justru itu yang terbaik untuk kita. Karena Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNya.
Jika kita implementasikan dengan keadaan kelas 12, maka sebenarnya tidak masalah dimana pun kita nanti. Karena, pada dasarnya yang wajib itu mencari ilmu, bukan dimana mencari ilmunya. Jadi bukan tentang dimana kita, tapi bagaimana kita. Bisa jadi, pilihan yang kita anggap baik, ternyata buruk bagi kita. Justru pilihan-pilihan yang kita anggap buruk bisa jadi itu yang terbaik untuk kita. Kuncinya, hadapi, hayati dan nikmati. Wallahu’alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar