Nikmati saja
Masa terakhir di SMA atau tepatnya
kelas 12, mungkin bagi sebagian orang menjadi masa-masa yang rumit. Di mana
pada masa inilah, seorang pelajar dituntut untuk dapat memilih kemana dia akan
benar-benar melangkah untuk masa depannya.
Jika dianalogikan sebuah balapan, di mana masa-masa sebelum SMA merupakan masa latihan mengendarai, dan masa SMA merupakan tingkatan akhir dari lathan tersebut untuk pada akhirnya di akhir tingkatan nanti memilih jenis balapan, arena balapan, tingkatannya, saingannya dan sebagainya.
Jika dianalogikan sebuah balapan, di mana masa-masa sebelum SMA merupakan masa latihan mengendarai, dan masa SMA merupakan tingkatan akhir dari lathan tersebut untuk pada akhirnya di akhir tingkatan nanti memilih jenis balapan, arena balapan, tingkatannya, saingannya dan sebagainya.
Selaku seseorang yang (sedang)
mengalami masa kelas 12, saya merasa bahwa pada masa ini sebenarnya kita harus
dapat memilih berdasarkan konsideran-konsideran yang tepat mengenai cita-cita, mimpi
dan harapan. Karena, kalaupun mungkin bisa ketika kuliah nanti kita berpindah
jurusan karena merasa kurang cocok misalnya, maka tentunya akan ada dampak negative,
baik dari segi komersil ataupun moril.
Selain itu, masa-masa kelas 12
merupakan masa dimana kita dituntut untuk bisa berintrospeksi mengenai
bagaimana kita selama belajar di SMA bahkan mungkin SMP. Kita dituntut untuk
mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan belajar kita, nilai yang kita
capai, kesesuaian belajar dan sebagainya. Namun, yang dirasa paling penting
ialah sejauh mana perubahan diri kita, baik dari segi pemahaman, pengetahuan,
kemampuan menjalin relasi dan sebagainya.
Namun bagi sebagian orang, kelas 12 mungkin justru menjadi kekuatan tersendiri. Menurut saya hal ini bisa
terjadi karena beberapa faktor, seperti sudah siapnya mental untuk menghadapi
dunia perkuliahan dan kehidupan setelahnya, sudah disiapkannya dengan matang hal-hal apa
saja yang dibutuhkan untuk kuliah nanti, memiliki idelaisme yang kuat yang didukung dengan
potensi dan kompetensi atau kemampuan yang "kuat" juga, memiliki gambaran masa
depan seperti cita-cita atau mimpi yang jelas, dan sebagainya.
Untuk orang yang memiliki tipe seperti ini, tentunya kelas 12 merupakan masa-masa yang mereka tunggu sebagai salah satu jalan untuk mewujudkan mimpi mereka. Kepercayaan diri mereka bisa jadi sangat tinggi, karena dibarengi dengan kompetensi yang memadai.
Tapi yang jelas, dalam kehidupan
ini, kita tidak sepenuhnya berjalan sendiri. Tentunya semua yang terjadi dalam
hidup ini sudah di atur oleh Allah swt. bahkan sebelum kita diciptakan. Hanya
saja bukan berarti dengan telah diaturnya kehidupan ini lantas menjadi kita
malas dan hanya berserah diri tanpa berusaha. Tapi, agaknya ketetapan yang
telah Allah buat untuk kehidupan dapat menjadi sarana muhasabah kita, bahwa
hidup ini harus senantiasa dinikmati. Karena tugas kita selaku makhluk adalah
berusaha dan berdo’a (hadapi), maka setelah keduanya kita jalani langkah
terakhir ialah menikmatai hasil yang Alalh tentukan.
Cara yang paling ampuh untuk
dapat menkmati ialah dengan memanajemen hati untuk dapat bersyukur atau
bersabar pada waktunya (hayati). Kalau kita menganggap sesuatu itu baik, maka
bersyukur menjadi cara yang paling efektif agar kebaikan itu terasa nikmat. Tapi,
kalau apa yang kiat terima dirasa kurang baik, maka bersabar menjadi kunci agar
kita bisa tetap menikmatinya. Hanya saja, Belum tentu yang kita anggap baik itu
benar-benar baik untuk kita. Atau bisa jadi sesuatu yang kita anggap buruk, justru
itu yang terbaik untuk kita. Karena Allah akan selalu memberikan yang terbaik
untuk hambaNya.
Jika kita implementasikan dengan
keadaan kelas 12, maka sebenarnya tidak masalah dimana pun kita nanti. Karena,
pada dasarnya yang wajib itu mencari ilmu, bukan dimana mencari ilmunya. Jadi bukan
tentang dimana kita, tapi bagaimana kita. Bisa jadi, pilihan yang kita anggap
baik, ternyata buruk bagi kita. Justru pilihan-pilihan yang kita anggap buruk
bisa jadi itu yang terbaik untuk kita. Kuncinya, hadapi, hayati dan nikmati.
Wallahu’alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar