Pages

Labels

slide

24 Januari 2013

Realisasikan Mimpi...


Realisasikan Mimpi
Ini tentang langkah yang kau tentukan, cara yang kau pakai tuk mencapai sebuah tujuan, apa artinya kaki bila kau tak berjalan, apa guna mata bila tak menatap masa depan.

sumber gambar:
http://kencrenk.com/2010/01/18/4-cara-meraih-mimpi/
Potongan lirik lagu Expresikan dari Bondan and Fade 2 Black diatas, memiliki makna yang dalam dan bisa dijadikan bahan evaluasi untuk (diri) kita, sang pengejar mimpi. Setiap orang tentunya memiliki mimpi. Baik atau buruk, disadari atau tidak dan tertulis atau tidak, saya yakin setiap orang pernah dan memiliki mimpinya masing-masing.

Dalam mewujudkan mimpinya tersebut, setiap orang tentunya memiliki caranya sendiri. Terlepas dari cara tersebut sudah disiapkan atau direncanakan sebelumnya, setidaknya dalam benak seseorang ada strategi-strategi mewujudkan mimpi, yang bisa jadi hanya dirinya sendiri yang tahu.

Namun, ini tentang langkah yang kau tentukan, cara yang kau pakai tuk mencapai sebuah tujuan. Tidak hanya sampai pada tahap menyusun langkah atau hanya mengumpulkan asa. Tapi, bagaimana cara atau langkah tersebut memang benar-benar jalan untuk mewujdukan tujuan kita. Ketepatan dan akurasi. Saya lebih senang menyebutnya seperti itu.

Diakhir potongan lirik tersebut, Bondan and Fade 2 Black seakan menyadarkan kita, bahwa sebaik apapun langkah atau strategi yang kita buat tanpa ada aksi nyata, apa gunanya?. Bukan hanya tentang sebaik apa langkah atau strategi kita rencanakan, tapi sebaik apa kita dapat merrealisasikannya. Sungguh, jika kita sudah mengetahui jalan terbaik dan tercepat menuju Roma sekalipun, jika kita tidak memulai untuk melangkah, maka kita tidak akan pernah sampai. Apa guna kaki bila kau tak melangkah, apa guna mata bila tak menatap masa depan.

Ini bukan negeri Doremon yang memiliki pintu ajaib untuk mwujudkan tujuan. Adalah sebuah anomali, jika kita sudah punya mimpi dan sudah menyusun strategi untuk mewujudkannya, tapi masih juga belum merrealisasikannya dan kita sudah merasa cukup puas dengan itu.

Terakhir, kita perlu katalis atau pemercepat perwujudan mimpi kita. Analoginya, jika kita bisa naik sepeda motor, kenapa harus berlari. Ketika kita bisa naik pesawat kenapa mesti menggunakan mobil. Begitulah seterusnya. Intinya, kita perlu sesuatu yang dapat mempercepat kita meraih mimpi kita. Dan kembali, setiap orang punya katalis tersendiri. Namun yang penulis sangat rekomendasikan, “lepaskan” langkah dan mimpi atau cita-cita kita secara vertikal dan horizontal. Maksudnya, buatlah mimpi itu seakan hidup dengan menyebutnya dalam do’a, ikhlaskan kerja dan optimalkan peran teman atau saudara kita.

Sebutkan dalam do’a, sebuah penegasan bahwa kita sangat tak berdaya dibanding dengan-Nya yang Maha Kuasa. Ikhlaskan kerja, menjadi representasi kesungguhan kita dalam bekerja dengan tidak mengharapkan imbalan yang sifatnya sementara saja. Dan terakhir, optimalkan peran sesama,  dengan bangun kerja sama, sampaikan mimpi kita dan saling membantu mewujudkan mimpi jika kita bisa serta berikan hak mereka yang ada pada harta kita dengan sedekah.

Semoga bisa menjadi bahan introspeksi dan inspirasi, khususnya bagi saya pribadi, dan umumnya kita semua para pengejar mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar