Kedatangan Dahlan Iskan, Menteri Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) ke Kota Tasikmalaya pada hari Jum’at(8/6) lalu, mendatangkan
kembali gairah tim jurnalistik Qsmart SMA Al Muttaqin Tasikmalaya untuk kembali
mewawancarai para tokoh Negara.
Setelah mengetahui agenda Pak Dahlan selama di
Tasikmalaya, ditentukanlah acara pagelaran wayang pada Jum’at (8/6) malam yang
bertempat di dekat Alun-alun Tasikmalaya
yang akan dihadiri Pak Dahlan, sebagai target bertemu dengan Beliau dan
menanyakan beberapa hal yang telah dipersiapkan.
Segala yang berhubungan dengan reportase kali
ini pun dipersiapkan, dari mulai alat tuls, pertanyaan, kamera sampai perekam
suara telah disiapkan. Ketika sudah ada instruksi dari Pak In In Kadarsolihin,
selaku pembina kami, kami pun bergegas menuju TKP.
Sesampainya di TKP, tim Qsmart yang kali ini
dikomandoi oleh Lalila Rachmawati, seorang sosialis -siswa Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial- menyusunan strategi mengenai tempat dan waktu yang pas
untuk bertemu dengan Pak Dahlan, dilihat dari situasi dan kondisi ketika itu.
Adanya informasi keliru yang didapat beberapa
anggota tim mengenai tempat dan waktu kedatangan Pak Dahlan yang didapat dari
petugas keamanan waktu itu, cukup membuat suasana sedikit tidak kondusif. Pasalnya
ketika kami bersiap menyambut kedatangan Pak Dahlan ternyata Pak Dahlan suda
berada di atas panggung pagelaran wayang yang telah dimulai.
Setelah kembali berdiskusi, kami berpencar
menjadi dua kelompok yang menempati dua pos berbeda untuk menunggu Pak Dahlan
turun dari panggung, berdasarkan informasi yang kami peroleh dari petugas
lainnya. Satu kelompok berada di belakang panggung selanjutnya disebut tim
penunggu1. Sementara kelompok yang satu lagi menunggu di depan gedung pendopo
di samping alun-alun selanjutnya disebut tim penunggu2.
Setelah mendapatkan informasi yang cukup kuat
dan meyakinkan, tim penunggu2 memberi
kabar tim penunggu1 bahwa di tempat tim penunggu2 lah, mobil jemputan Pak
Dahlan berada yang berarti kesanalah Pak Dahlan setelah turun dari panggung.
Namun masalah kembali menghampiri tim kami. kami
yang tidak mengetahui secara pasti agenda Pak Dahlan ketika itu dikagetkan
dengan kabar bahwa Pak Dahlan akan menghadiri acara pagelaran wayang tersebut
sampai selesai atau kemungkinan dini hari.
Mendengar hal itu, kami pun sempat merasa putus
asa. Karena besok pagi tetap ada Ujian Kenaikan Kelas yang harus kami tempuh. Jadi
sulit bagi kami jika harus menunggu sampai pagelaran wayang selesai yang
kemungkinan sampai dini hari.
Ketika sudah merasa putus asa, ada seseorang
yang merupakan saudara dari salahsatu tim kami menghampiri. Ternyata beliau
merupakan orang terpilih yang menemani Pak Dahlan selama di Tasikmalaya. Kami pun
diajak menaiki mobil yang ditumpangi Pak Dahlan selama di Tasikmalaya.
Akhirnya setelah menunggu hampir satu jam, kami
pun dapat bertemu dengan Pak Dahlan Iskan. Walaupun hanya sempat berfoto
bersama tanpa menanyakan pertanyaan yang telah dipersiapkan, sudah cukup
membuat kami merasa puas.
Keesokan harinya tepatnya sabtu (9/6) pagi, Pak
Dahlan diagendakan akan menghadiri acara senam di Mayasar Plaza. Merasa belum
puas salah seorang dari tim kami pun berangkat kesana untuk menuntaskan
hasratnya mewawancarai Pak Dahlan.
Setelah menunggu hamipr setengah jam, akhirnya
Pak Dahlan pun datang. ketika ditanya
tips sukses Pak Dahlan dari seorang wartawan menjadi seorang Menteri Negara, sambil
bergegas beliau berkata dengan senyumnya yang khas, “Kerja Keras!!!” tuturnya.(famusiq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar