Al-Muttaqin,
bernarkah?
Apa kabar SMA Al-Muttaqin? Bagaimana
keadaanmu sekarang?. Tentunya kita selalu mengharapkan agar tercapainya
Al-Muttaqin yang lebih baik lagi. Tapi, apakah memang siswa Al-Muttaqin menuju kea
rah demikian? Kita sendiri agaknya dapat menyimpulkan jawaban masing-masing
mengenai pertanyaan ini.
Memang, setelah memasuki tahun
ajaran baru tepatnya tahun ajaran 2011/2012 beberapa sistem yang kurang baik
pada tahun sebelumnya mulai dibenahi oleh pihak sekolah. Dan terdapat banyak
perubahan yang positif juga dari siswa SMA AMQ ini. Namun, selain perubahan
yang positif itu, terdapat banyak penurunan-penurunan sikap dari siswa SMA AMQ
jika diperbandingannya dengan tahun-tahun sebelumnya. Diantara beberapa hal
yang berkurang itu, salahsatunya ialah nilai agamis atau religious AMQ kini
mulai berkurang. Terlihat setelah semakin banyaknya siswa yang sekarang dapat
dengan leluasa berinteraksi diluar batas antara ikhwan ataupun akhwat yang
lebih dikenal dengan ‘pacaran’. Selain itu, tingkat penghuni aktif sholat
berjamaah dzuhur dan ashar pada setiap harinya pun mengalami penurunan dari
tahun-tahun sebelumnya. Akhlak sehari-hari baik dari segi tingkah laku ataupun
ucapan mengalami penurunan kualitas, kini seringkali terdengar kata-kata yang
tidak mencerminkan seorang yang Muttaqin keluar
dari beberapa siswa SMA Al-Muttaqin.
Selain pergaulan di sekolah,
pergaulan diluar sekolah pun terjadi penurunan sikap. Dari arena dunia maya,
semakin pesatnya perkembangan dunia maya membuat beberapa siswa AMQ pun tak
lepas dari perkembangan itu. Sebenarnya ada juga yang memanfaatkannya dengan
hal yang positif namun sekarang banyak siswa yang kurang dapat mencerminkan
bagaimana siswa yang muttaqin itu. Contohnya
dengan mengumbar aurat pada beberapa layanan social network, yang tentunya tidak dapat dikatakan baik.
Maka demi terwujudnya sekolah yang
bercirikan muttaqin, tentunya perlu
ada perubahan menuju arah yang lebih baik dari berbagai unsure baik itu pihak
sekolah maupun siswa, mengutip perkataan AA Gym, dengan 3m maka rasanya perlu
kita terapkan.
“mulai dari diri
sendiri, mulai dari yang terkecil, mulai dari sekarang”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar